MAKALAH MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN
MENURUT LEINENGER DAN APLIKASINYA DALAM KEPERAWATAN
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK
II
FATMAWATI :
13 3145 105 010
FERDY : 13
3145 105 011
FITRIYANI N. RASID :
13 3145 105 012
HAMDIN : 13
3145 105 013
HANISA : 13
3145 105 014
IRAWATI : 13 3145
105 015
IRWAN : 13
3145 105 016
ISMI :
13 3145 105 017
JUSYARNI : 13 3145
105 018
PRODI S1 KEPERAWATAN CLASS
1A
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2013 – 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha
esa karena atas berkat Rahmat dan Hidaya-NYA kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Model
konsep dan teori keperawatan menurut Madeline Leiner dan aplikasinya dalam
keperawatan ” tepat waktu.
Harapan kami semoga dengan makalah ini dapat
membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , oleh karna itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih kepada semua bela pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini.
Makassar, 11 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ...................................................................................................... II
Daftar Isi .................................................................................................................. III
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang ………………............................................................. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model konsep dan teori keperawatan menurut
Madeline Leininger
1.
Definisi ………................................................................... 7
2.
Paradigma Keperawatan …………................................ 7
3. Konsep utama teori Madeline Leininger ………............8
B. Aplikasi model konsep dan teori keperawatan
menurut Madeline Leininger
1.
Konsep
awal
……………………………………………11
2.
Proses
asuhan keperawatan secara teoritis …..……13
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
…………………………...................................14
B.
Saran
…………………………………………………………14
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Madeleine Leininger (13 Juli 1925 di
Sutton , Nebraska, Amerika Serikat) adalah perintis teori keperawatan , pertama
kali diterbitkan pada tahun 1961 [1] . kontribusi nya untuk teori keperawatan
melibatkan diskusi tentang apa itu peduli. Terutama, ia mengembangkan konsep
keperawatan transkultural, membawa peran faktor budaya dalam praktek
keperawatan ke dalam diskusi tentang bagaimana terbaik hadir untuk mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan .
Dr Madeleine Leininger memegang gelar akademis berikut
dan judul:
·
PhD - Doctor
of Philosophy (cultural and social Anthropology) PhD - Doctor of Philosophy
(Antropologi budaya dan sosial)
·
LHD - Doctor
of Human Sciences LHD - Dokter Ilmu Pengetahuan Manusia
·
DS - Doctor
of Science DS - Dokter Sains
·
RN -
Registered Nurse RN - Perawat Terdaftar
·
CTN -
Certified Transcultural Nurse CTN - Perawat Transcultural Bersertifikat
·
FRCNA -
Fellow of the Royal College of Nursing in Australia FRCNA - Fellow dari Royal
College of Nursing di Australia
·
FAAN -
Fellow American Academy of Nursing FAAN - Fellow American Academy of Nursing
Leininger
Madeline adalah seorang antropolog perawat perintis. Menjabat dekan dari
University of Washington, Sekolah Keperawatan pada tahun 1969, dia tetap dalam
posisi itu sampai 1974. janji nya mengikuti perjalanan ke New Guinea pada tahun
1960 yang membuka matanya untuk kebutuhan perawat untuk memahami 'pasien dan
latar belakang budaya mereka dalam rangka untuk menyediakan perawatan. Dia
dianggap oleh beberapa orang sebagai "Margaret Mead keperawatan" dan
diakui di seluruh dunia sebagai pendiri keperawatan transkultural, sebuah
program yang dia menciptakan di Sekolah pada tahun 1974. Dia telah menulis atau
menyunting 27 buku dan mendirikan Journal of Transcultural Perawatan untuk
mendukung penelitian Transcultural Keperawatan Society, yang ia mulai tahun
1974.
Teman-halaman
web Leininger Dr sekarang diletakkan di forum diskusi. Dr Leininger telah
menyediakan download dan jawaban atas berbagai pertanyaan umum. Dewan pengguna
didorong untuk mengirim pertanyaan untuk forum diskusi tentang keperawatan
transkultural, teori, dan risetnya. Dr Leininger senang membantu
mahasiswa dan dia menanggapi pertanyaan sebagai izin waktunya. Dewan pengguna
juga didorong untuk merespon satu sama lain.
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang
dapat didownload pada forum diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket
Informasi tentang Dr Leininger, Informasi tentang Leininger's 2005 Dr Awards Terobosan
dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat dengan Informasi Kontak.
Madeleine Leininger adalah pendiri
gerakan Transcultural Keperawatan di seluruh dunia Dia tetap sebagai
salah satu penulis paling produktif keperawatan dan otoritas terkemuka di
seluruh dunia dalam bidang perawatan budaya.
Ø Pendidikan Madeliene
M. Leininger
·
Tahun 1948 lulus dari St. Anthony·s School of Nursing, Denver, CO.
·
Tahun 1950 mendapat BSN dari Benedictine College, Atchison, KS.M.
·
Tahun 1953 memperoleh MSc Keperawatan dari Catholic University, Washington,
DC.
·
Tahun 1965 mendapat gelar PhD dalam Antropology dari University of
Washington,
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model konsep dan teori keperawatan menurut Madeline
Leininger
1. Definisi
Madeline Leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan seorang
pemimpin dalam keperawatan transkultural serta teori asuhan keperawatan yang
berfokus pada manusia. Ia adalah perawat professional pertama yang meraih
pendidikan doctor dalam ilmu antropologi social dan budaya. Dia lahir di
Sutton, Nebraska, dan memulai karir keperawatannya setelah tamat dari program
diploma di “St. Anthony’s School of Nursing” di Denver.
2. Paradigma
Keperawatan
a. Manusia
Manusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan norma-norma
yang diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta melakukan tindakan.
Menurut Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan
budayanya pada setiap saat dimanapun ia berada.
b. Kesehatan
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara kultural
memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu maupun
kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan
pola hidup.
c. Lingkungan
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau
pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia, interpretasi,
dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial politik, dan atau
susunan kebudayaan.
d. Keperawatan
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi keilmuan
serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena perawatan manusia
yang bertujuan untuk membantu, memberikan dukungan, menfasilitasi, atau
memampukan individu maupun kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka dalam
cara yang menguntungkan yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong
orang-orang agar mampu menghadapi rintangan dan kematian.
3.
Konsep Utama
Teori Madeline Leininger
Pada akhir 1970-an M. Leininger membuat model konseptual tentang pemberian
traskultural. Konsepnya “sunrise model” di publikasikan di berbagai buku dan
artikel jurnal dan menarik banyak perhatian dari berbagai penjuru dunia
(Leninger, 1984). Yang kemudian diakui publik pada tahun 1998. Setelah
menyelesaikan pendidikannya sebagai perawat psikiatrik, Leninger melanjutkan
studinya di bidang antropologi kultural. Sebagai ahli antropologi ia melakukan
banyak praktik kerja di berbagai kultur dan subkultur. Bersama dengan sejumlah
rekan kerja, ia melakukan penelitian terhadap fenomena pemberian asuhan dan
perilaku pemberian asuhan lebih dari tiga puluh budaya yang berbeda diseluruh
dunia. Hal ini menghasilkan di kembangkannya konsep kerangka kerja pemberian
asuhan transkultural, yang mengakui adanya perbedaan (diversitas), dan
persamaan (universalitas) dalam pemberian asuhan di budaya yang berbeda. Hal
ini mengarah pada di kembangkannya teori-teori universalitas dan diversitas
dalam asuhan kultural.
Ø
Beberapa
inti dari model teorinya adalah :
a. Asuhan
Asuhan berarti membantu, mendukung atau membuat
seorang atau kelompok yang memiliki kebutuhan yang memiliki kebutuhan nyata
agar mampu memperbaiki jalan hidup dan kondisinya.
b. Budaya
Budaya dapat diekspresikan sebagai norma-norma dan
nilai nilai kelompok tertentu, berdasarkan cara hidup dan pemberian asuhan yang
di putuskan, dikembangkan , dan dipertahankan, oleh anggota kelompok tersebut.
c. Asuhan transkultural
Dalam pemberian asuhan transkultural, perawat secara
sadar mempelajari norma-norma, nilai-nilai dan cara hidup budaya tertentu dalam
rangka memberikan bantuan dan dukungan dengan tujuan untuk membantu individu
mempertahankan tingkat kesejahteraanya, memperbaiki cara hidup atau kondisinya,
dan belajar menerima batasan-batasan.
d. Diversitas asuhan kultural
Keanekaragaman asuhan kultural mengakui adanya variasi
dan rentang kemungkinan tindakan dalam hal memberikan bantuan dan dukungan.
Keanekaragaman ini terjadi berdasarkan nilai-nilai, norma-norma, dan cara hidup
kultur atau subkultur tertentu. Dalam hal ini berbagai kebiasaan dan ritual
dapat muncul dari nilai- nilai, norma-norma, dan cara hidup kultur atau sumber
kultur tertentu. Dalam hal ini berbagai kebiasaan dan ritual dapat muncul dari
nilai-nilai dan norma-norma budaya tertentu tentang kematian, kesehatan,
seksualitas, dan lain sebagainya.
e. Universalitas asuhan kultural
Bertentangan dengan konsep sebelumnya, universalitas
asuhan kultural merujuk pada persamaan atau karakteristik universal, dalam hal
memberikan bantuan dan dukungan. Menurut Leininger, karakteristik universal ini
dapat berupa tindakan-tindakan seperti tersenyum, dan memberikan bantuan
berkaitan dengan kebutuhan primer.
B. Aplikasi
model konsep dan teori keperawatan menurut Madeliner Leinenger
1.
Konsep awal
a.
Teori Leininger berasal dari disiplin ilmu
antropologi, tapi konsep teori ini relevan untuk keperawatan.
b.
Leininger
mendefinisikan “Transkultural Nursing” sebagai area yang luas dalam
keperawatan yang mana berfokus pada
komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai
prilaku caring, nursing care dan nilai sehat-sakit, kepercayaan dan pola
tingkah laku dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistic body of
knowledge untuk kultur yang spesifik dan kultur yang universal dalam
keperawatan.
c.
Tujuan dari transkultural dalam keperawatan adalah
kesadaran dan apresiasi terhadap perbedaan kultur.
d.
Culture care adalah teori yang holistic karena meletakkan
didalamnya ukuran dari totalitas kehidupan manusia dan berada selamanya,
termasuk sosial struktur, pandangan dunia, nilai cultural, konteks lingkungan,
ekspresi bahasa dan etnik serta sistem professional.
2.
Proses
asuhan keperawatan secara teoritis
Proses
asuhan keperawatan dengan pendekatan teori keperawatan transkultural adalah
sebagai berikut:
1. Pengkajian (assessment)
Sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien
(individu, keluarga, kolompok, komunitas, lembaga) perawat terlebih dulu
mempunyai pengetahuan mengenai pandangan dunia (world view) tentang dimensi dan
budaya serta struktur sosial yang berkembang di perbagai belahan dunia (secara
global) maupun masyarakat dalam lingkup yang sempit. Dimensi budaya dan
struktur sosial tersebut dipengaruhi oleh tujuh faktor, yaitu : teknologi,
agama dan falsafah hidup, faktor sosial dan kekerabatan, nilai budaya dan gaya
hidup, politik dan hukum, ekonomi dan pendidikan.
2. Rencana Tindakan Keperawatan (Intervensi)
Peran perawat pada transkultural nursing teory ini
adalah menjembatani antara system perawatan yang dilakukan masyarakat awam
dengan system perawatan professional melalui asuhan keperawatan. Eksistensi
peran perawat digambarkan oleh Leininger seperti dibawah ini:
Harapan kami semoga dengan makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat didownload pada forum diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket Informasi tentang Dr Leininger, Informasi tentang Leininger's 2005 Dr Awards Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat dengan Informasi Kontak.
Manusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta melakukan tindakan. Menurut Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun ia berada.
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara kultural memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu maupun kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan pola hidup.
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia, interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial politik, dan atau susunan kebudayaan.
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena perawatan manusia yang bertujuan untuk membantu, memberikan dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu maupun kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara yang menguntungkan yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang agar mampu menghadapi rintangan dan kematian.
·
Sistem Generik atau Tradisional
|
·
Asuhan Keperawatan
|
·
Sistem Profesional
|
Oleh karena itu perawat harus mampu membuat keputusan dan rencana kelompok,
keluarga, komunitas, lembaga) dengan mempertimbangkan generic carring dan
professional carring.
3. Tindakan keperawatan ( Implementasi)
Tindakan keperawatan yang diberikan pada klien harus
tetap memperhatikan 3 prinsip askep, yaitu :
a. Culture care preservation/ maintenance
Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan fenomena budaya guna
membantu individu menentukan tingkat kesehatan dan gaya hidup yang di inginkan.
b. Culture care accommodation/ negotiation
Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan budaya yang ada, yang
merefleksikan cara-cara untuk beradaptasi, bernegosiasi atau mempertimbangkan
kondisi kesehatan dan gaya hidup klien.
c. Culture care repatterning/ restructuring
Prinsip merekonstruksi atau mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi
kesehatan dan pola hidup klien kearah yang lebih baik.
4. Evaluasi.
Hasil akhir yang diperoleh melalui pendekatan
keperawatan transkultural pada asuhan keperawatan adalah tercapainya culture
congruent nursing carry health and well being yaitu asuhan keperawatan yang
kompeten berdasarkan budaya dan pengetahuan kesehatan yang sensitive, kreatif,
serta cara-cara yang bermakna guna mencapai tingkat kesehatan dan kesejahteraan
bagi klien.
BAB
III
PENUTUP
A. kesimpulan
Teori ini
dapat digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan mempertimbangkan aspek budaya, nilai –nilai,
norma dan agama.
Teori ini
dapat digunakan untuk melengkapi teori konseptual yang lain dalam praktik asuhan keperawatan.
B. Saran
Penerapan teori Leinienger diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang
ilmu antropologi agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik.
Pelaksanaan teori Leinienger memerlukan penggabungan dari teori keperawatan
yang lain yang terkait, seperti teori adaptasi, self care dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
-
http://renal-mumar.blogspot.com/2012/04/teori-keperawatan-madeleine-leininger.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar